MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Muhammadiyah bukan hanya hadir dalam perjuangan kerohanian dan mencerdaskan bangsa, tapi perjuangan Muhammadiyah juga dilakukan secara fisik dalam upaya kemerdekaan Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir ketika menerima kunjungan dari Kantor Staf Presiden (KSP) RI pada Senin (24/2) di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta.
“Muhammadiyah tak hanya berjuang dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan pemberdayaan perempuan. Tapi juga dalam perjuangan fisik kita (Muhammadiyah) juga terlibat,” ungkap Haedar.
Haedar menjelaskan, Muhammadiyah melakukan perjuangan fisik untuk kemerdekaan Indonesia melalui Askar Perang Sabil yang dikomando oleh Ki Bagus Hadikusumo. Askar Perang Sabil satu rangkaian dengan Perang Gerilya yang dilakukan Jenderal Sudirman.
Komitmen perjuangan itu konsisten dilakukan oleh Muhammadiyah sampai sekarang, di antaranya dengan mendukung program-program baik dari pemerintah. Dukungan dan rasa cinta Muhammadiyah untuk membangun Indonesia tak hanya dilakukan melalui pujian, tapi juga kritik atau masukan.
“Sebagai wujud kecintaan pada Negara dan bangsa, kami selalu mem-backup pemerintah. Tapi kalau ada sesuatu yang kira-kira kami perlu memberi masukan, kita akan memberi masukan. Tentu dengan cara kami yang elegan,” katanya.
Muhammadiyah pada 2015 mengeluarkan keputusan yaitu Negara Pancasila Darul Ahdi Wasy Syahadah. Produk pemikiran ini muncul ketika masih banyak kalangan yang mempertentangkan antara Pancasila dan Negara Republik Indonesia dengan Agama.
“Maka bagi kami integrasi keagamaan, keislaman, dan keindonesiaan itu sudah selesai. Tinggal bagaimana mengelola dinamika itu,” tegas Haedar.
Haedar juga memberi masukan ke KSP RI, khususnya tentang komunikasi publik. Menurutnya, komunikasi publik pemerintah perlu untuk berbenah. Jangan sampai kebijakan bagus dipersepsikan buruk oleh publik lantaran penyampaian yang tidak baik.
Secara khusus pada dua kasus terakhir, yaitu komunikasi publik dari pemerintah tentang efisiensi yang direspon publik dengan #IndonesiaGelap, dan Makan Siang Bergizi. Kedua isu nasional ini menjadi krusial dipersepsi publik karena komunikasi atau penyampaian yang tidak baik.
Sementara itu, Letjen TNI (Purn) AM Putranto secara resmi dilantik sebagai Kepala Staf Kepresidenan menuturkan bahwa yang disampaikan oleh Haedar Nashir menjadi pekerjaan rumah baginya dan seluruh staf.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih karena telah diterima dengan baik oleh PP Muhammadiyah. Selain itu masukan yang disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir akan didalami dan tindaklanjuti.
Dalam kunjungan ini, Letjen TNI (Purn) AM Putranto beserta rombongan diterima langsung oleh Haedar Nashir yang didampingi oleh Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Izzul Muslimin dan Ketua LKKS PP Muhammadiyah sekaligus Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq.
Sumber -> Artikel berita laman resmi Muhammadiyah. Februari 2025. “” https://muhammadiyah.or.id/2025/02/terima-kunjungan-ksp-ri-haedar-nashir-ceritakan-kiprah-muhammadiyah-dan-masukan-perbaikan-komunikasi-publik/