MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Mendikdasmen RI, Abdul Mu’ti menegaskan bahwa puasa bukan sekadar ibadah ritual, tetapi juga sarana pendidikan karakter.
Menurutnya, puasa membentuk pribadi yang bertakwa, disiplin, dan berakhlakul karimah, sesuai dengan cita-cita membangun Generasi Emas Indonesia 2045. Hal itu disampaikan Mu’ti dalam ceramah salat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta pada (2/ 3).
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini mengutip ayat Al-Qur’an yang menyebutkan bahwa tujuan puasa adalah untuk membentuk manusia bertakwa. Ia menjelaskan bahwa ketakwaan mencakup ibadah kepada Allah serta perilaku sosial yang mencerminkan kejujuran, kepedulian, dan kesederhanaan.
“Puasa melatih kita untuk menahan diri dan mengontrol hawa nafsu,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa puasa juga menumbuhkan sikap empati terhadap sesama, yang menjadi modal utama dalam membangun bangsa berintegritas.
Ia mengaitkan ibadah puasa dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan generasi cerdas, beriman, dan terampil. Menurutnya, pendidikan dalam Islam tidak hanya mencetak manusia yang unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi.
Mu’ti juga menyoroti pentingnya menjaga kebersihan jiwa sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Asy-Syams. Ia menegaskan bahwa manusia memiliki potensi baik dan buruk, dan ibadah puasa menjadi cara untuk menyucikan jiwa agar tetap berada dalam kemuliaan.
Puasa juga dianggap sebagai latihan mental yang membentuk karakter kuat dan tahan terhadap godaan negatif. Ia menekankan bahwa seseorang yang mampu mengendalikan diri saat berpuasa akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Selain itu, ia mengutip penelitian tentang pengaruh lingkungan terhadap perkembangan manusia. Menurutnya, bacaan yang baik, seperti Al-Qur’an, memiliki dampak positif bagi jiwa manusia, sebagaimana musik berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan.
“Jika tumbuhan saja bisa tumbuh lebih baik dengan suara positif, maka manusia juga membutuhkan asupan spiritual yang baik,” jelasnya. Ia mengajak umat Islam untuk memperbanyak bacaan Al-Qur’an selama Ramadan sebagai bentuk penyucian diri.
Sebagai penutup, Abdul Mu’ti berharap Ramadan menjadi momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas diri. Ia menekankan pentingnya menerapkan nilai-nilai ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari, agar terbentuk masyarakat unggul dalam ilmu dan akhlak.
Sumber -> Artikel laman Muhammadiyah.or.id. Maret 2025. “Puasa sebagai Pendidikan Karakter, Kunci Menuju Generasi Emas Indonesia” https://muhammadiyah.or.id/2025/03/puasa-sebagai-pendidikan-karakter-kunci-menuju-generasi-emas-indonesia/