SURABAYA – Di tengah maraknya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini digencarkan pemerintah untuk siswa di seluruh Indonesia, SMA Muhammadiyah 10 Surabaya ternyata telah lebih dulu menjalankan gagasan serupa lewat program unggulan bernama Kantin Warga.
Program ini tidak hanya menyediakan kebutuhan makan siang bergizi bagi para siswa, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat di sekitar sekolah.
Menurut Humas SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, Suwardi, Kantin Warga telah beroperasi sejak tahun 2016, dua tahun setelah sekolah resmi berdiri.
“Sejak berdiri pada 2014, sekolah kami berkomitmen menjadi bagian dari masyarakat. Kami ingin keberadaan sekolah benar-benar memberi manfaat bagi warga sekitar, salah satunya melalui program Kantin Warga,” ujarnya, Jumat (10/10/2025) dilansir dari Radar Surabaya.
Melalui program ini, sekolah menggandeng 15 warga sekitar—kebanyakan ibu rumah tangga—untuk membuka usaha kuliner dari rumah masing-masing. Sebelum memulai, mereka mendapatkan pelatihan memasak sehat dan higienis, serta edukasi penggunaan bahan ramah lingkungan.
Sekolah juga memberikan bantuan modal serta perlengkapan usaha agar para warga mampu mandiri dalam mengelola kantin. “Para siswa membeli makanan dan minuman dari kantin milik warga. Selain menumbuhkan jiwa wirausaha, hal ini juga ikut menggerakkan roda ekonomi lokal,” tambah Suwardi.
Menu yang dijual pun beragam, mulai dari makanan utama, camilan, minuman segar, hingga perlengkapan sekolah. Sekolah turut mengatur variasi menu agar tidak terjadi persaingan tidak sehat antarpenjual.
Suasana waktu istirahat pun menjadi lebih hidup karena siswa bisa menikmati santapan sambil berinteraksi langsung dengan warga.
Menariknya, Kantin Warga juga memiliki nilai edukatif. Pada hari-hari tertentu, transaksi dilakukan menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Arab, sesuai jadwal yang telah ditentukan. “Kami ingin siswa tetap belajar hal baru di luar ruang kelas. Untuk mendukungnya, warga kami berikan buku saku sederhana sebagai panduan,” jelas Suwardi.
Terkait dengan pelaksanaan program MBG pemerintah, Suwardi menegaskan bahwa Kantin Warga akan tetap dipertahankan, meski nantinya sekolah turut menerima bantuan tersebut.
“SMA Muhammadiyah 10 Surabaya memang belum mendapatkan program MBG. Namun jika nanti sudah, Kantin Warga tetap akan kami jalankan karena manfaatnya sangat besar bagi masyarakat. Kami ingin warga sekitar merasa memiliki sekolah ini,” katanya.
Selain mendukung perekonomian, keterlibatan warga juga membantu sekolah dalam mengawasi siswa saat jam istirahat.
“Karena warga merasa memiliki, mereka turut menjaga anak-anak kami. Jadi pengawasan berjalan lebih alami,” tambahnya.
Sebagai bentuk sinergi lebih lanjut, sekolah ini juga membangun masjid di tengah permukiman warga. Dengan begitu, para siswa yang hendak beribadah melewati lingkungan masyarakat, sehingga terjalin interaksi yang positif dan harmonis.
Melalui program Kantin Warga, SMA Muhammadiyah 10 Surabaya tidak hanya berupaya menyediakan makanan sehat dan bergizi bagi siswa, tetapi juga menumbuhkan solidaritas sosial dan kemandirian ekonomi masyarakat—sebuah bukti nyata bahwa pendidikan dapat tumbuh seiring dengan kemajuan lingkungan sekitarnya.
Sumber -> Disadur dari berita laman PWMU. Oktober 2025. “Dari Makan Siang Jadi Berkah: Kantin Warga Muhammadiyah 10 Surabaya Bangkitkan Ekonomi Sekitar”