YOGYAKARTA – Siklon Seyar pada 25 November 2025 telah mengakibatkan cuaca ekstrem hujan sangat deras sehingga memicu banjir dan longsor yang melanda kawasan Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Wakil Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Indrayanto, menyampaikan kejadian ini berdampak kerusakan dan korban jiwa sangat besar. Tentunya menuntut kepedulian kita semua untuk bergerak membantu.
LRB atau lebih dikenal dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dalam upaya dukungan bantuan banjir dan longsor Sumatra ini diawali dengan mengirimkan Tim Asistensi Tanggap Darurat MDMC Pusat
“Selain mengirimkan Tim Asistensi Tanggap Darurat MDMC Pusat, kami sekaligus menggerakkan tim-tim profesional MDMC se-Regional Sumatra dan MDMC se-Jawa pada Jumat (5/12/2025),” ujarnya.
Pembagian Lokasi Tim Profesional MDMC
Indra – sapaan akrabnya menjelaskan, pengerahan tim profesional MDMC sudah kami bagi titik penempatannya. MDMC Regional se-Sumatra yang tidak terdampak bencana (Sumatra Selatan, Riau, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, dan Jambi) membantu ke Sumatra Barat.
“Untuk membantu Sumatra Utara (Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Langkat), kami menempatkan MDMC Jawa Tengah dan MDMC Jawa Timur. Sedangkan untuk membantu di Aceh (Lhoksumawe dan Gayo Lues), kami menempatkan MDMC DIY dan MDMC Jawa Barat,” jelasnya.
Dia memaparkan, masing masing MDMC wilayah pendukung tersebut dengan penugasan mendirikan Pos Pelayanan.
“Jenis layanannya adalah layanan kesehatan, layanan dukungan psikososial, layanan air bersih, layanan hunian darurat, layanan pendidikan darurat, distribusi permakanan dan non makanan,” paparnya.
Kloter pertama SDM relawan yang bergerak membantu ke wilayah terdampak banjir dan longsor Sumatra sejumlah 240 personil. Terdiri dari:
1. Tim EMT mdmc dari 13 RS Muhammadiyah – Aisyiyah
2. Tim Psikososial
3. Tim Logistik
4. Tim Manajemen Poskor dan Datin
5. Tim SAR Muhammadiyah
“Masa penugasan relawan pada fase Tanggap Darurat Muhammadiyah sampai tanggal 5 Januari 2026,” ungkapnya.
Akuntabilitas Bantuan
MDMC didukung oleh Lazismu, RS Muhammadiyah, Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Ortom mendirikan 7 lokasi pos pelayanan (posyan) di Sumatra Barat, 4 lokasi pos pelayanan di Sumatra Utara, 8 lokasi pos pelayanan di Aceh. Dan akan berkembang titik posyan berikutnya sesuai kebutuhan dan kecukupan sumberdaya.
Ada sisi menarik dari gerakan nasional Muhammadiyah untuk bencana di Sumatra. Yakni munculnya peran serta ibu-ibu Aisyiyah melalui Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana LLHPB. “Ini merupakan kekuatan perempuan yang hadir di depan membersamai para relawan,” ungkapnya.
Dia menegaskan, dukungan bantuan Muhammadiyah berbasis hak dan menjaga harkat martabat yang inklusif bagi masyarakat terdampak bencana.
“MDMC sebagai pelaksana distribusi bantuan selalu menjaga akuntabilitas dan pertanggungjawaban bagi semua pihak yang menyalurkan bantuannya melalui pos-pos layanan Muhammadiyah maupun melalui Lazismu,” tegas Indra.
Sumber -> Disadur dari laman berita Tagar. Desember 2025. “MDMC Kirim 240 Relawan Bantu Sumatra” https://tagar.co/mdmc-kirim-240-relawan-bantu-sumatra/


