UAH Diterima Grand Syaikh Al-Azhar, Bahas Moderasi Islam dan Palestina

Ustaz Adi Hidayat (UAH) mendapat kehormatan untuk diterima langsung oleh Grand Syaikh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad Thayyib, dalam sebuah pertemuan resmi yang berlangsung pada Rabu,

Kuli Tinta

Delegasi Ustad Adi Hidayat Bertemu Grand Syaikh Al Azhar di Mesir
Delegasi Ustad Adi Hidayat Bertemu Grand Syaikh Al Azhar di Mesir

Ustaz Adi Hidayat (UAH) mendapat kehormatan untuk diterima langsung oleh Grand Syaikh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad Thayyib, dalam sebuah pertemuan resmi yang berlangsung pada Rabu, (12/2/2025), di ruang utama Grand Syaikh. 

Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya mempererat hubungan antara komunitas Muslim Indonesia dan institusi keislaman tertua dan paling berpengaruh di dunia, Al-Azhar.

Diskusi Hangat Seputar Moderasi Islam dan Isu Palestina

Pertemuan ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh persaudaraan. Salah satu topik utama yang dibahas adalah pentingnya moderasi dalam Islam (wasathiyyah) sebagai solusi dalam menghadapi berbagai tantangan global.

Grand Syaikh Al-Azhar menekankan bahwa moderasi adalah esensi dari ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin, serta mengapresiasi kiprah UAH dalam menyebarkan Islam yang berkeadaban dan berkemajuan.

Selain itu, isu Palestina turut menjadi fokus diskusi. Al-Azhar, sebagai salah satu lembaga keislaman terbesar di dunia, selalu berada di garis depan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. UAH menyampaikan komitmen Muslim Indonesia dalam memberikan dukungan moral, intelektual, dan kemanusiaan bagi Palestina. 

Kedua belah pihak sepakat bahwa pembelaan terhadap Palestina harus dilakukan dengan pendekatan yang konstruktif dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan tersebut, UAH juga membahas peluang kerja sama antara Quantum Akhyar Institute dan Al-Azhar dalam pengembangan dakwah dan pendidikan Islam di Indonesia. 

Grand Syaikh menyambut baik usulan ini dan berharap hubungan antara Al-Azhar dan Muslim Indonesia dapat semakin erat melalui program-program pendidikan, pertukaran ulama, serta kajian keislaman yang lebih luas.

AH dalam pernyataannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas sambutan hangat dari Grand Syaikh dan jajaran Al-Azhar. Ia menegaskan bahwa Islam harus terus dikembangkan dengan pendekatan yang relevan, berbasis ilmu pengetahuan, dan mampu menjawab tantangan zaman.

“Kami berharap Grand Syaikh dan keluarga besar Al-Azhar senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan dalam menebarkan risalah Islam wasathiyyah yang mencerahkan dan berkemajuan,” tulis UAH dalam akun media sosial resminya, Kamis (13/2).

Kunjungan ini tentunya dapat memperkokoh hubungan antara Muslim Indonesia dan Al-Azhar, serta membuka jalan bagi kolaborasi lebih lanjut dalam penyebaran Islam yang damai, inklusif, dan berbasis ilmu pengetahuan.

Sumber -> Artikel berita Inilah.com. Februari 2025. “UAH Diterima Grand Syaikh Al-Azhar, Bahas Moderasi Islam dan Palestinahttps://www.inilah.com/uah-diterima-grand-syaikh-al-azhar-bahas-moderasi-islam-dan-palestina

Kuli Tinta

Kuli tinta

Related Post

Leave a Comment