Beberapa waktu lalu kita melihat anak-anak muda Indonesia yang tergabung dalam Tim Nasional Sepak Bola mendapat hasil positif dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Hal ini meningkatkan semangat kebersamaan dan optimisme serta nasionalisme seluruh fans sepak bola maupun masyarakat Indonesia secara umum. Pasalnya ini terjadi pada H-5 Idulfitri 1446 H / 2025. kemenengan tersebut menjadi peristiwa sejarah karena membuka peluang Indonesia untuk pertama kali masuk putaran final Piala Dunia. Disamping itu, kemenangan tersebut juga kado untuk fans muslim menjelang Hari Raya Idulfitri. Perayaan hari raya Idulfitri dengan segala pernak-pernik yang menyertainya mempunyai peran penting dalam memperkuat kesatuan sosial masyarakat di Indonesia. Perayaan Idulfitri adalah momentum yang tepat untuk memperkuat kesatuan sosial masyarakat sebagai upaya bersama-sama menjaga Asa Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui bersama pasca tahun politik 2024 polarisasi masyarakat masih begitu terlihat. konflik akar rumput belum sepenuhnya padam. Perbedaan pilihan politik pada pemilu beberapa waktu lalu masih meninggalkan bara api permusuhan. Belum lagi kondisi ekonomi baik makro maupun mikro juga belum menunjukkan tren positif. Momentum Ramadan dan Idulfitri yang dibarengi dengan “ritual Mudik” semoga membangkitkan semangat untuk menyatukan elemen-elemen masyarakat yang sempat tersekat begitu tebal dalam beberapa waktu yang lalu.
Ramadhan dan Idulfitri bukan hanya sebagai ibadah dan perayaan secara vertikal atau hubungan manusia dengan Allah SWT, tetapi juga merupakan ibadah dan perayaan kemanusiaan yang memupuk hubungan harmonis antar sesama anggota masyarakat.Rangkaian ritual sosial seperti berbagi takjil (memberi makan untuk berbuka, buka bersama, I’tikaf sepuluh hari terakhir yang didalamnya ada berbagi sahur untuk jamaah, zakat, mudik, takbir keliling, kunjungan keluarga, tetangga (silaturahmi), dan berbagi, yang pada akhirnya secara tidak langsung memperkuat bangunan sosial di lingkungan sosial terkecil keluarga hingga Negara.
Tradisi mudik atau kembali ke kampong halaman juga merupakan agenda yang memiliki dampak sosial ekonomi cukup besar Dalam waktu singkat perputaran uang selama Ramadan dan Idulfitri 2025 sebenarnya mengalami penurunan. Seperti yang di sampaikan Kompas.id (18 Maret 2025). disebutkan ada penurunan sebanyak 12,28 persen dibandingkan 2024. hal ini diungkapkan Wakil ketua umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang berpendapat, seiring dengan turunnya jumlah pemudik, jumlah perputaran uang selama lebaran 2025 diperkirakan turun 12,28 persen. “Jika asumsi perputaran uang selama Idulfitri 2024 mencapai 157,3 triliun, asumsi perputaran uang selama Idulfitri 2025 diprediksi mencapai Rp 137,97 triliun. Prediksi tersebut dihitung dari jumlah pemudik tahun ini sejumlah 146,48 juta atau setara dengan 36,26 juta keluarga dengan asumsi per keluarga empat orang,” katanya saat dihubungi dari Jakarta, selasa(18/3/2025)
Hari Raya Idulfitri merupakan waktu yang tepat untuk merekatkan kembali silaturahim antara keluarga dan tetangga sekitar tempat tinggal kita. Hari Raya Idulfitri yang kita rayakan kali ini merupakan momentum bagi warga negara Indonesia untuk merekatkan dan menghangatkan kembali hubungan persaudaraan, dan meningkatkan kelekatan semua lapisan masyarakat, Menurut saya, semangat kebersamaan selalu tercermin dalam perayaan Idul Fitri, terutama dalam tradisi mudik yang tidak sekadar pulang kampung, tetapi juga merupakan ungkapan persatuan dan kehangatan antar keluarga yang terpisah jauh.
Dengan adanya tradisi mudik, terjadi interaksi sosial yang mendalam lintas generasi, budaya, dan tradisi yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, momentum Idulfitri sedapat mungkin dimanfaatkan sebagai sarana penguatan fondasi kehidupan bersosial dilingkungan terkecil, berbangsa dan bernegara dengan menjaga soliditass dan kerukunan. Semangat Idul Fitri harus senantiasa dirawat dan dilestarikan ditengah kondisi bangsa yang sedang tidak baik-baik saja. Pasalnya hal ini dapat meningkatkan optimism kita untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Kita tentunya berharap agar momen Idulfitri 2025 memberikan berkah, kebaikan, keteladanan, dan kesehatan bagi seluruh masyarakat, termasuk para pemimpin di Indonesia. Semoga Idulfitri tahun ini membawa berkah bagi Indonesia untuk terus melangkah meraih kemenangan dan keberkahan dari Allah SWT. Semoga kelak kita akan menjadi bangsa yang besar dan disegani Negara-negara di Dunia
Sumber -> Artikel opini oleh Bapak Kiswanto, S.Pd. Guru Sosiologi SMA Muhammadiyah 1 Kota Semarang & Kader Muhammadiyah Ranting Pudakpayung Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.