Muhammadiyah Ajak Pemerintah Indonesia dan Malaysia Kawal Isu Kemanusiaan Palestina

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Muhammadiyah melalui Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) pada Kamis (6/12) selenggarakan program The Ambassador Talks 1st Edition dengan tema Strengthening Indonesia-Malaysia

Kuli Tinta

Muhammadiyah-Ajak-Pemerintah-Indonesia-dan-Malaysia-Kawal-Isu-Kemanusiaan-Palestina
Muhammadiyah-Ajak-Pemerintah-Indonesia-dan-Malaysia-Kawal-Isu-Kemanusiaan-Palestina

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Muhammadiyah melalui Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) pada Kamis (6/12) selenggarakan program The Ambassador Talks 1st Edition dengan tema Strengthening Indonesia-Malaysia Bilateral Cooperation for Humanity and Independence of Palestine.

Agenda ini diselenggarakan dalam rangka memperkuat hubungan bilateral antara Muhammadiyah, Pemerintah Indonesia dan Malaysia dalam mengawal isu kemanusiaan yang terjadi di Palestina.

Membuka acara yang diadakan di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni mengungkap bahwa acara ini merupakan salah satu diskusi penting yang harus terus dilakukan dalam upaya pemberantasan isu kemanusiaan di Palestina.

“Saat ini Muhammadiyah bersama Kementerian Republik Indonesia dan Kedutaan Besar Malaysia untuk Republik Indonesia menyelenggarakan The Ambassador Talks yang membahas terkait isu kemanusiaan di Palestina. Maka, diharapkan program ini akan terus berjalan agar kedepan kita bisa terus berdiskusi, bekerjasama dan menemukan resolusi strategis untuk mengatasi berbagai permasalahan di dunia,” ujar Syafiq.

Lebih lanjut dalam pemaparannya, Duta Besar Malaysia untuk Republik Indonesia Syed Hasrin memaparkan bahwa permasalahan serius yang terjadi di Palestina ini merupakan tanggung jawab dan hal besar yang harus diselesaikan secara bersama-sama. Maka, masyarakat antar bangsa perlu bersatu menentang penindasan dan ketidakadilan yang terjadi di Palestina.

“Palestina terus dijajah, rakyat palestina terus menjadi mangsa penindasan, kekerasan, dan pencabulan hak asasi manusia. Israel ini adalah negara yang sering terlepas dari hukuman antara bangsa (impunity) dan masyarakat antar bangsa perlu bersatu menentang penindasan dan ketidakadilan dan ini merupakan tanggung jawab bersama,” ujarnya.

Kemudian menyampaikan materi tentang Diplomasi Untuk Palestine, Muhsin Syihab Senior Advisor of the Minister of Foreign Affairs Responsible for Unter Institution Relations melihat bahwa situasi global yang terjadi di palestina ini dapat dikatakan sebagai bentuk tindakan ironi kemanusiaan.

“Jutaan masyarakat Gaza hingga saat ini masih mengungsi dan berdasarkan data yang diperoleh bahwa sebanyak 59.8% bangunan di Gaza telah rusak. Maka, jika dilihat dari data tersebut ini merupakan satu tindakan yang dapat dikatakan ironi kemanusiaan,” jelas Muhsin.

Maka sejalan dengan yang dikatakan Syed Hasrin, Muhsin juga mengajak masyarakat antat bangsa untuk bersama-sama memperkuat koordinasi dan koheran dalam mengawal kebijakan dalam penyelesaian isu ini. Dalam hal tersebut Muhsin juga mengajak untuk tetap peduli atas isu kemanusiaan yang masih terjadi di Palestina hingga saat ini.

“Indonesia dan Malaysia perlu bekerja keras. Kita ingin kerjasama baik secara bilateral, regional, dan multilateral antara Indonesia dan Malaysia dalam isu perdamaian di Palestina dapat terus berjalan. Dalam situasi seperti ini tentu kita perlu bersama untuk terus mengawal proses perdamaian dan isu kemanusiaan di Palestina ini.” ungkapnya.

Maka kesimpulannya, Indonesia dan Malaysia harus konsisten dalam perjuangan rakyat palestina karena isu ini adalah isu kemanusiaan yang memerlukan sokongan masyarakat antar bangsa. Lebih lanjut mengutip penjelasan dari Syed Hasrin bahwa dialog serta peranan media juga sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan solidaritas antar bangsa.

Sumber -> Artikel laman resmi Muhammadiyah. Februari 2025. “Muhammadiyah Ajak Pemerintah Indonesia dan Malaysia Kawal Isu Kemanusiaan Palestinahttps://muhammadiyah.or.id/2025/02/muhammadiyah-ajak-pemerintah-indonesia-dan-malaysia-kawal-isu-kemanusiaan-palestina/

Kuli Tinta

Kuli tinta

Related Post

Leave a Comment