Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan Muhammadiyah merupakan bagian dari kultur keluarganya. Sebab, kakek Puan sekaligus Presiden pertama RI Soekarno adalah pengagum sosok pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan.
Bahkan, lanjut Puan, Bung Karno pernah berguru kepada KH Ahmad Dahlan dan resmi menjadi anggota Muhammadiyah pada tahun 1938.
“Bung Karno mengabdikan diri kepada Muhammadiyah sebagai guru sekaligus ketua majelis pendidikan dan pengajaran Muhammadiyah di Bengkulu,” tuturnya.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Solo, Sabtu (19/11). Dalam kesempatan itu, Puan mengungkapkan nilai-nilai perjuangan yang digelorakan Muhammadiyah sejalan dengan konsep Pembangunan Semesta yang digagas Bung Karno.
“Upaya mengaplikasikan nilai-nilai perjuangan dengan tujuan mencerahkan semesta yang digelorakan oleh Muhammadiyah juga satu tarikan nafas dengan konsep Pembangunan Semesta Berencana yang digagas Bung Karno,” ungkap Puan.
Puan menuturkan semangat pengabdian menjadi alasan Muhammadiyah bisa terus bertahan dan berkembang. Menurutnya, Muhammadiyah telah berpartisipasi aktif dan bergotong royong bersama komponen bangsa lain untuk mendirikan, merawat dan memajukan Indonesia.
Puan menyebutkan Muhammadiyah telah mendirikan ratusan rumah sakit dan klinik untuk menjaga kesehatan masyarakat. Selain itu, Muhammadiyah juga mendirikan ribuan sekolah sejak pendidikan dasar hingga perguruan tinggi dalam rangka mencerdaskan bangsa.
“Demi mensejahterakan masyarakat dan umat, Muhammadiyah mendirikan dan mengelola ribuan panti asuhan dan amal sosial lain serta amal usaha,” ungkap Puan.
“Kita patut mencontoh teladan Muhammadiyah dalam berdakwah yang dibarengi dengan tindakan amal nyata bagi masyarakat,” sambungnya.
Puan pun berharap sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dapat terus berpartisipasi membantu bangsa. Terlebih, di kondisi Indonesia yang tengah berupaya bangkit dan maju pasca situasi pandemi COVID-19. Kehadiran Muhammadiyah dan peran aktifnya sangat dibutuhkan demi memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta.
“Semoga teladan Muhammadiyah dalam berdakwah yang dibarengi dengan tindakan amal nyata bagi masyarakat, bisa dijadikan teladan.” pungkasnya.
Sumber: Detik